Mengenai Saya

Foto saya
'We want freedom!' My name is EDOWAY YUNUS, I am a West Papuan independence leader and chairman of the KK-AMP-JOGYA. My village was bombed Killed So Many Thousand Of My People Of West Papuans Indigenous Small Groups by Indonesia Military Occupations when I was a child and many of my family were killed. Later, I began to campaign peacefully to free my people. For this 'crime' I was arrested, tortured and threatened with death. My seniors Of AMP Organizations Was Managed That Organizations and Iwas Follows This Organization in 2003 In Java I managed to escape to JAVA & BALI AN INDONESIAN , where I now live in exile. Many of my people are still suffering. They have been killed, raped and tortured. Life is hard for them. All we are asking for is the freedoms that you enjoy every day - the freedom to speak your mind, to live without fear and to choose your own government. Please hear my peoples' cry for help. Please support the Free West Papua Campaign. TO DAYS IT'S FOR GIVING FREE.

Pengikut

Jumat, 20 Februari 2009

Pencari Suaka Papua Pulang, Deplu Bantah Intelijen Terlibat

OhYesOhNoNov 30 2008, 03:57 PM
Source: Kompas.com Jumat, 28 November 2008 | 16:47 WIB
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/28/...elijen.terlibat
http://www.bluefame.com/lofiversion/index.php/t155769.html

Pencari Suaka Papua Pulang, Deplu Bantah Intelijen Terlibat

Yunus Wanggai bersama putrinya, Anike, di Melbourne

QUOTE
JAKARTA, JUMAT - Departemen Luar Negeri (Deplu) membantah isu kepulangan dua warga Papua Barat dari 43 orang yang mencari suaka ke Australia sebagai upaya dari intelijen Indonesia di Australia. Tetapi belum ada konfirmasi mengenai kepastian kepulangan dua orang tersebut.

Hal itu diungkapkan Juru bicara Deplu, Teuku Faizasyah, di Gedung Deplu, Jakarta, Jumat (28/11). "Dugaan campur tangan intelejen Indonesia itu memang tidak berdasar. Keinginan mereka untuk pulang ke Indonesia itu bersifat sukarela tanpa paksaan, nanti tanyakan langsung saja pada mereka," katanya.

Faizasyah juga membantah adanya dugaan pemberian uang pada kedua orang itu. "Saya tidak bisa berkomentar soal itu. Kami sebagai pemerintah hanya berusaha melindungi warga negara. Tapi niat kepulangan mereka merupakan indikasi adanya rasa frustrasi di pihak Herman Wanggai," katanya.

Seperti diberitakan, karena merasa jenuh dan tidak betah, dua pencari suaka asal Papua Barat di Australia, Hana Gobay dan Jubel Kareni dipulangkan atas bantuan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne dan Departemen Luar Negeri Indonesia pada 23 September 2008 kemarin. Kedua WNI itu sudah pulang ke tanah air dan direncanakan tiba di Papua pada 24 September 2008 dengan didampingi staff KJRI Melbourne dan Departemen Luar Negeri.

MYS


peace
OhYesOhNoNov 30 2008, 04:03 PM
Source: Kompas.com Sabtu, 29 November 2008 | 17:59 WIB
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/29/....soekarno-hatta

Yunus Wanggai Tiba di Soekarno-Hatta

Yunus Wanggai bersama putrinya, Anike, di Melbourne


QUOTE
TANGERANG, SABTU - Warga Papua bernama Yunus Wanggai yang mendapatkan suaka dari Pemerintah Australia, tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (29/11) sekitar pukul 16.15 WIB.

Yunus Wanggai tiba di Indonesia menggunakan pesawat Garuda nomor penerbangan GA-409 tujuan Denpasar-Jakarta bersama anak perempuannya bernama Anike Wanggai.

Sebelumnya, Yunus Wanggai bersama 41 orang warga Papua lainnya yang mencari suaka politik kepada Pemerintah Australia pada tahun 2006. Para pencari suaka tersebut melakukan perjalanan menggunakan mesin perahu mulai dari Jayapura menuju Serui, Kabupaten Yapen di sebuah Pulau Cendrawasih, Papua. Kemudian warga Papua tersebut melanjutkan perjalanan menuju Pulau Kamaan di Kabupaten Merauke dan berhasil menyeberang ke Australia.

Saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Yunus Wanggai menggunakan topi merah, jaket abu, celana jeans warna biru muda, sedangkan Anike mengenakan baju pink dan membawa boneka koala berwarna putih-abu.

IMA
Sumber : Antara


peace

Tidak ada komentar: