Mengenai Saya

Foto saya
'We want freedom!' My name is EDOWAY YUNUS, I am a West Papuan independence leader and chairman of the KK-AMP-JOGYA. My village was bombed Killed So Many Thousand Of My People Of West Papuans Indigenous Small Groups by Indonesia Military Occupations when I was a child and many of my family were killed. Later, I began to campaign peacefully to free my people. For this 'crime' I was arrested, tortured and threatened with death. My seniors Of AMP Organizations Was Managed That Organizations and Iwas Follows This Organization in 2003 In Java I managed to escape to JAVA & BALI AN INDONESIAN , where I now live in exile. Many of my people are still suffering. They have been killed, raped and tortured. Life is hard for them. All we are asking for is the freedoms that you enjoy every day - the freedom to speak your mind, to live without fear and to choose your own government. Please hear my peoples' cry for help. Please support the Free West Papua Campaign. TO DAYS IT'S FOR GIVING FREE.

Pengikut

Jumat, 20 Februari 2009

INDONESIA TAKUT SEBUAH YUM-AGIYA-NOKEN PAPUA

OptionsDisable Get Free Shots

saving Papuans from genocide and total annihilation is now a global priorityPGP/GPG key available - send us yours to communicate
HomePapua NewsPhotosFreeport Mine TNI & fake OPM Manokwari Demo 3/3/2008 Missionaries - Get Out Jayapura Demo 6/3/2008 Brimob ID Check Papuans Autonomy Fund Diverted Manokwari Prison Photos New Province Meeting Kopassus in Wamena Military "traders" Berita Papua Papuan VideosEnvironment Melanesian Music Videos Articles Documents History Flag Indonesia NewsAsia Pacific News Mining & Environment News Indo Mil News Whispers World News Activists CornerInteractive MapOur Links Link Your Site Send free fax online now Send anonymous sms text Rogue Corporates Rogue Individuals ForumInteresting Read Military VideosMusic Videos Download RingtonesSupported Phones T-Shirt Design Studio Horoscopes Useful Tools DonateContact us

translate site and content


Design your own head-turning t-shirts here in our Design Studio - add own images/text, then order it online - simple and easy. Worldwide Delivery. Download ringtones, games and screensavers for your mobile (cellphone/hp) - We currently have 9026 different ringtones!

Takut Sebuah Yum/Noken, Takut Sebuah Buku Papua, Takut Akan Kebenaran
Written by as received from Richard Samuelson
http://www.koteka.net/index.php/20080129115/Berita-Papua/Takut-Sebuah-Yum/Noken-Takut-Sebuah-Buku-Papua-Takut-Akan-Kebenaran.html

Tuesday, 29 January 2008
TAKUT SEBUAH YUM/NOKEN

(Baca: Tas Papua)

TAKUT SEBUAH BUKU PAPUA.....

TAKUT AKAN KEBENARAN


Oleh Richard Samuelson, Co-Director, Free West Papua Campaign

www.freewestpapua.org

18 Januari 2008

Mungkin tidak begitu menakutkan bagi anda atau saya, tetapi bagi Pemerintah ini merupakan sebuah ancaman berbahaya bagi “Kesatuan Negara itu”. Tidak. Itu bukan sebuah letusan mesiu senjata atau sebuah ledakan dahsyat atau bahkan sebuah busur beserta panah-panahnya…… Itu hanyalah sebuah Noken/Yum (Tas Papua).

Kemarin di Jayapura, Papua Barat, dua wanita masing-masing Yohana Pekei dan Nelly Pigome diinterogasi oleh polisi Indonesia karena mereka membuat noken/yum (Tas Papua) dan menjualnya hanya untuk mendapatkan beberapa peni (rupiah) untuk menunjang kehidupan keluarga mereka.

Apa yang begitu berbahaya dari sebuah tas yang dijual di pinggiran jalan oleh kedua wanita Papua Barat tersebut?

Jika saya memberitahu anda bahwa noken/yum (Tas Papua) tersebut memiliki lambang bintang sebagai bagian dari desain tas tersebut, mungkin sekarang anda dapat mengerti mengapa negara Indonesia begitu sangat ketakutan terhadap noken/yum (Tas Papua) yang khusus ini? BINGUNG? Baik. Perkenankanlah saya memberitahu anda bahwa Bintang Kejora adalah simbol dari 45 tahun mimpi rakyat Papua Barat akan kemerdekaan mereka dari penjajahan . Ketika sebuah negara tidak memperoleh dukungan dari seluruh populasi dari sebuah wilayah yang diklaim sebagai milik negara itu, maka ia tidak akan membiarkan sekecil apapun tanda-tanda perlawanan.

Jadi NKRI, Negara Kesatuan Republik dengan segala kebesaran dan kekuatan militernya…. Sekarang KETAKUTAN terhadap sebuah NOKEN/YUM (Tas Papua). Sepuluh tahun setelah kejatuhan diktator Suharto, sebuah peristiwa yang seharusnya memberikan sebuah era keterbukaan dan demokrasi, sekarang berjuang habis-habisan dalam usahanya untuk mempertahankan cengekeramannya atas wilayah Papua Barat.

Awal minggu ini, Barnabas Suebu, Gubernur Kolonial Indonesia di Papua Barat memerintahkan polisi untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan yang baru, pasal 6 peraturan pemerintah no 77 tahun 20007 yang menyatakan bahwa merupakan sebuah tindakan kriminal memamerkan, memajang, menjual atau menggunakan bendera atau logo yang digunakan oleh gerakan –gerakan separatis. 1 Noken/Yum (Tas Papua) milik Yohana dan Nelly sekarang adalah sebuah Noken/Yum (Tas Papu) illegal.

Pada tahun 2004, dua aktivis kemerdekaan Papua Barat, Filep Karma dan Yusak Pakage dipenjarakan masing-masing 10 dan 15 tahun berturut-turut karena mengibarkan bendera Bintang Kejora secara damai. Sekarang giliran Yohana dan Nelly dicap oleh sebagai para kriminal…… karena membuat dan menjual sebuah noken/yum (Tas Papua).

Pada bulan November yang lalu, Majalah TIME menganugerahi Suebu sebagai seorang Pahlawan Lingkungan Hidup karena janji-janjinya untuk memulai melindungi hutan-hutan tropis Papua Barat yang terancam. Minggu ini Suebu telah menunjukkan WARNA ASLINYA sebagai PAHLAWAN NASIONALISME .

Dan Indonesia tidak hanya ketakutan karena noken/yum (Tas-tas Papua). juga ketakutan akan buku-buku tentang Papua. Pada bulan Desember, Kejaksaan Agung Indonesia menyita 60 kopi buku dari seorang akademisi Papua, Sendius Wonda yang berjudul TENGGELAMNYA RUMPUN MELANESIA Pertarungan Politik NKRI di Papua Barat.

Buku itu menyesatkan, ia akan menciptakan perlawanan dan memecahkan masyarakat Papua kata Rudi Hartono kepala Badan Intelijen Indonesia (BIN) di Papua Barat. Kami akan terus mencari buku tersebut di toko-toko buku dan di berbagai tempat. 2

Dan inilah mengapa noken/Yum dari Yonana dan Nelly serta buku Sendius Wonda begitu menakutkan bagi Pemerintah ; Mereka memberitakan KEBENARAN…. KEBENARAN yang tidak menyenangkan tetapi tidak dapat disangkal bahwa mayoritas rakyat Papua Barat menginginkan kemerdekaan dari .

Anda dapat mengatakan bahwa saya dapat berkata demikian karena saya adalah aktivis dari Free West Papua Campain bukan? Baik. Jangan hanya dengar dari saya saja. Pada bulan Juni 2006 wartawan BBC koresponden Jakarta, Rachel Harvey, diberikan sebuah ijin yang langka oleh Pemerintah Indonesia untuk mengunjungi Papua Barat. Inilah yang dia katakan pada waktu kembali dari Papua:

SAYA TIDAK BERBICARA POLITIK DENGAN SETIAP ORAN PAPUA YANG SAYA TEMUI. TETAPI KAPAN SAJA TOPIK ITU SELALU MUNCUL, DAN TOPIK ITU BERULANG-ULANG KEMBALI, SETIAP ORANG YANG SAYA TEMUI MEMBERITAHU SAYA BAHWA MEREKA MENGINGINKAN KEMERDEKAAN. 3

Dan pada bulan Februari tahun 2007, seorang akademisi senior bidang Ilmu Politik dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang berada langsung dibawah kendali Presiden Republik Indonesia) , Muridan S Widjoyo yang tidak seperti para akademisi asing, selalu mendapatkan keleluasaan oleh militer Indonesia untuk mengunjungi Papua, memberikan pengakuan yang sungguh luar biasa bahwa:

AKAN TETAPI KITA HARUS SADAR BAHWA DIDALAM HATI YANG PALING DALAM, SETIAP ORANG PAPUA MENGINGINKAN KEMERDEKAAN DARI INDONESIA. 4

Dan untuk menyungguhkan semua pernyataan-pernyataan itu, bagaimana anda bisa ragu kalauGubernur Indonesia yang baru saja disebutkan tadi, Barnabas Suebu sendiri, berbicara pada tahun 2000, sebelum periode kekuasaannya Sekarang. Disini Suebu, orang yang sama yang pada minggu ini mendeklarasikan Noken/Yum (Tas Papua) dari Yohana dan Nelly illegal, diwawancarai Majalah TEMPO pada masa musim semi, periode dimana dimulainya masa keterbukaan ketika runtuhnya kediktatoran Suharto, sebuah era kebebasan yang secara kejam ditutup dengan pembunuhan Theys Eluay, pemimpin kemerdekaan bangsa Papua Barat oleh KOPASSUS pada bulan Nopember 2001.

TEMPO: Dalam pandangan anda, akankah rakyat Irian Jaya memilih Kemerdekaan atau Otonomi bila sebuah referendum dilaksanakan?

SUEBU: BERDASARKAN PENGAMATAN SAYA SENDIRI DI JAYAPURA, SAYA MERAMALKAN BAHWA KEINGINAN TERBESAR ADALAH KEMERDEKAAN. JADI INI SEBUAH MASALAH SERIUS. SAYA BERHARAP JANGAN ADA LAGI YANG MENGATAKAN BAHWA INI KEINGINAN DARI SEGELINTIR ORANG. MEREKA TIDAK MENERIMA OTONOMI….. MEREKA HANYA MAU KEMERDEKAAN……. RAKYAT PAPUA MENUNTUT KEMERDEKAAN TETAPI JAKARTA MENOLAKNYA…. RAKYAT PAPUA TELAH LAMA MERINDUKAN KEMERDEKAAN. 5

Sebuah noken/yum dan sebuah buku tentang Papua. Indonesia memang benar-benar ketakutan ……akan KEBENARAN.

CATATAN:

Cenderawasih Pos, 11 JANUARI 2008 ‚Bintang Kejora dilarang: kata Suebu.

The Post 15 December 2007 “[Indonesian] Government Bans, Confiscates

Book on Papuan Political Struggle”

3. Te Waha Nui Online 14 June 2006 "West Papuan clergyman to speak on
human rights at seminar"
http://www.tewahanui.info/news/140606_westpapua.shtml
4. Jakarta Post 1 February 2007 'Papuan Separatists not a threat'

http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20070201.H05

5. Tempo Magazine Interview NO. 34/XXIX 23 October 2000 “Barnabas Suebu:
'They Only Want '
Richard Samuelson

Free West Papua Campaign, Oxford, UK.

www.freewestpapua.org


Protect your computer from the outside world.
Download ZoneAlarm Pro now $39.95

Stop The Genocide - Please Make A Donation
Enter Amount:

€CAD USD GBP AUD JPY EUR One Time Weekly Monthly Annual
Access Your PC from Anywhere -
Free Trial plus 10% Off!

Social Bookmarking


One Moment Please ...

Tidak ada komentar: