Indonesia Bantah Lakukan Operasi Intelijen di Australia
Sabtu, 29 November 2008 | 09:28 WIB
http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=7894291452021225662&postID=2247217706142290289
TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesia memastikan bahwa dua lagi warga Papua yang mencari suaka yang tiba di Cape York, Australia, dua tahun silam akan kembali ke Papua.
Namun, Departemen Luar Negeri Indonesia menyangkal proses pemulangan kembali (repatriasi) itu merupakan bagian dari operasi intelijen di Australia.
Sekitar dua minggu silam pencari suaka Yunus Wanggai dan anak perempuannya Anike tiba-tiba raib dari tempat-tempat yang biasa mereka kunjungi yang membuat keluarga dan kerabat mereka melaporkan Yunus dan anaknya telah menghilang.
Seperti yang dilaporkan ABC News, Sabtu (29/11), pernyataan dari sebuah sumber menyebutkan keduanya dipaksa meninggalkan Australia oleh agen-agen intelijen Indonesia di Australia.
"Hal itu sama sekali tidak benar. Itu merupakan kebohongan yang dicari-cari untuk mendiskreditkan Pemerintah Indonesia," ujar Faizasyah kepada Tempo lewat sambungan telepon.
Menurutnya, Yunus dan anaknya pemegang visa sementara yang dilindungi oleh Pemerintah Australia. "Jadi tak masuk akal jika orang yang dilindungi Australia dapat menjadi target operasi intelijen Indonesia," ujarnya.
Faktanya, kedua orang tersebut yang mendatangi Kedutaan Besar Indonesia di Canberra. "Pemerintah Indonesia wajib melindungi warganya," tutur dia.
Yunus dan Annike kini berada di Canberra dan sedang mempersiapkan kepulangan mereka ke Papua. "Yunus Wanggai dan anaknya diharapkan tiba di Papua dalam yang sangat waktu dekat," ucap Faizasyah menambahkan.
BOBBY CHANDRA
http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=7894291452021225662&postID=2247217706142290289
Topik :
Suaka Politik Departemen Luar Negeri
Keep Struttin' Your Stuff!
-
Hey Y'all!!
Happy Tuesday and hope all is well!! Today I am on the Unity Stamp Company
Blog(yesterday) with this fun card here......CHECK IT!!!
For m...
16 jam yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar